Serangan Drone AS yang Menggagalkan Bom Bunuh Diri ISIS yang Mencoba Gunakan Dari Mobil Untuk Diledakan di Bandara Kabul

Jakarta Pasukan Amerika meluncurkan serangan drone di Kabul pada Minggu, yang menewaskan seorang terduga pengebom mobil bunuh diri yang sedang mempersiapkan serangan di bandara, kata sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS), menjelang penarikan seluruh militer AS dari Afghanistan.

Serangan tersebut, pertama kali dilaporkan Reuters, adalah serangan kedua yang dilakukan pasukan AS di Afghanistan sejak pengebom bunuh diri ISIS menyerang bandara pada Kamis, menewaskan 13 pasukan AS dan puluhan warga sipil Afghanistan yang berusaha melarikan diri dari negara tersebut.

Seorang pejabat AS menyampaikan, serangan pada Minggu dilakukan pesawat tak berawak dan terjadi ledakan kedua setelah serangan tersebut dari kendaraan yang membawa sejumlah bahan peledak

Dilansir Reuters, Senin (30/8), para saksi mata melaporkan ledakan besar mengguncang lingkungan di utara Bandara Internasional Hamid Karzai, dan tayangan televisi menunjukkan asap hitam membubung ke udara.

Komando Pusat AS membenarkan serangan tersebut dan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki apakah ada laporan korban sipil.

"Kita tahu bahwa ada ledakan lanjutan yang substansial dan kuat disebabkan penghancuran kendaraan tersebut, mengindikasikan sejumlah besar bahan peledak di dalamnya yang mungkin saja telah menyebabkan korban tambahan," jelasnya.

"Belum jelas apa yang telah terjadi, dan kami sedang menyelidiki lebih jauh," jelas Komando Pusat.

Pada Sabtu, Presiden AS Joe Biden memperingatkan situasi di lapangan di Kabul masih sangat berbahaya, dan para kepala militer AS telah menyampaikan kepadanya serangan militan lainnya yang bakal terjadi dalam waktu 24-36 jam selanjutnya.

Para pejabat AS menyampaikan secara khusus mereka sangat khawatir ISIS cabang Afghanistan atau ISIS-K menyerang bandara ketika pasukan Amerika ditarik, khususnya ancaman roket dan bom mobil.

Serangan drone Minggu berlangsung ketika Biden menuju Pangkalan Angkatan Udara Dover di Delaware untuk memberikan pengormatan pada anggota militer AS yang tewas dalam bom bunuh diri Kamis.

Pada Jumat, militer AS meluncurkan serangan drone yang disebut menargetkan militan ISIS-K di Provinsi Nangarhar, Kabul timur, menewaskan dua perencana kelompok tersebut dan melukai perencana ketiga.

Dengan berlanjutnya penarikan pasukan AS, para pejabat mengatakan kekhawatiran serangan ISIS lainnya akan meningkat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taliban dan Amerika Serikat Mengelar Pembicaraan Pertama di Kota Doga, Qatar

Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di Seluruh Dunia Mencapai 5 Juta Dalam Waktu Kurang 2 Tahun